Peta Ziarah Masjid Nabawi Madinah dan Sekitarnya Sekarang

10 min read

Peta Masjid Nabawi 2018
Peta Masjid Nabawi Madinah dan Sekitarnya Sekarang ini. Denah Masjid Nabawi Episode Kehidupan Seorang Muslim – Ziarah Masjid Nabawi Madinah dan Sekitarnya. Masjid Nabawi atau Al-Masjid an-Nabawī (pengucapan bahasa Arab: [ʔælˈmæsʤɪd ælnabawī] (bahasa Arab: المسجد النبوي‎); Masjid Nabi) adalah sebuah masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad, berlokasi di pusat kota Madinah di Arab Saudi. Masjid Nabawi merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah. Masjid ini dibuka setiap hari.

Peta Masjid Nabawi – Para Jamaah Umroh sedang ziarah ke Masjid Nabawi Madinah

Masjid ini sebenarnya merupakan bekas rumah Nabi Muhammad yang dia tinggali setelah Hijrah (pindah) ke Madinah pada 622 M. Bangunan masjid sebenarnya di bangun tanpa atap. Masjid pada saat itu dijadikan tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, dan sekolah agama. Masjid ini juga merupakan salah satu tempat yang disebutkan namanya dalam Alquran. Kemajuan masjid ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan penguasa-penguasa Islam. Pada 1909, tempat ini menjadi tempat pertama di Jazirah Arab yang diterangi pencahayaan listrik. Masjid ini berada di bawah perlindungan dan pengawasan Penjaga Dua Tanah Suci. Masjid ini secara lokasi berada tepat di tengah-tengah kota Madinah, dengan beberapa hotel dan pasar-pasar yang mengelilinginya. Masjid ini menjadi tujuan utama para jamaah Haji ataupun Umrah. Beberapa jamaah mengunjungi makam Nabi Muhammad untuk menelusuri jejak kehidupannya di Madinah.

Setelah perluasan besar-besaran di bawah Kesultanan Umayyah al-Walid I, dibuat tempat di atas peristirahtan terakhir Nabi Muhammad beserta dua Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid,yang dulunya merupakan rumah Aisyah,[5] dimana kuburan Nabi Muhammad berada. Pada 1279, sebuah penutup yang terbuat dari kayu di bangun dan di renovasi sedikitnya dua kali yakni pada abad ke-15 dan pada 1817. Kubah yang ada saat ini dibangun pada 1818 oleh Sultan Utsmaniyah Mahmud II, dan di cat hijau pada 1837, sejak saat itulah kubah tersebut dikenal sebagai “Kubah Hijau”

Peta Ziarah ke Masjid Nabawi Madinah dan Sekitarnya Pada Saat Ibadah Umroh dan Haji

 

Peta Masjid Nabawi – Para Jamaah Umroh Haji berziarah ke Masjid Nabawi Madinah

1. Masjid Nabawi Batas Tanah Haram Madinah

Peta Masjid Nabawi- Batas Tanah Haram Madinah

2. َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُّ‫ي‬‫َِّب‬‫ن‬‫ال‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌ‫م‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ُ‫ة‬َ‫ين‬‫ي‬‫د‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ٍَِْْ َ‫ي‬َ ٍِْ َ‫ع‬ ُْ‫م‬ ‫ى‬َ‫آو‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ‫ا‬ًَْ‫د‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫يه‬‫ي‬‫ف‬ َ‫ث‬َ‫د‬ْ‫َح‬‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬‫ي‬َّ‫اَّلل‬ ُ‫ة‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ل‬ ‫ي‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًْ‫ي‬‫د‬‫ي‬‫ة‬َ ‫ي‬ِ َ‫َك‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ي‬‫م‬ َُّ‫اَّلل‬ ُ‫ل‬َ‫ب‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ َ‫ي‬‫ي‬‫ع‬َْ‫َْج‬‫أ‬ ‫ي‬‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬َ‫و‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬ْ‫ر‬َ‫ص‬ ‫ي‬‫ة‬َ‫ام‬َ‫ي‬‫ي‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫م‬ٍَْ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ً‫َل‬ْ‫د‬َ‫ع‬ َ‫َل‬ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Madinah adalah tanah haram (suci) antara bukit ‘Air dan gunung Tsaur. Jadi barangsiapa yang membuat pelanggaran di Madinah atau melindungi orang yang berbuat pelanggaran, maka dia akan mendapatkan kutukan Allah, kutukan Malaikat dan semua manusia, serta Allah tidak menerima taubat dan tebusan orang tersebut kelak pada hari kiamat. (HR. Muslim no.2433, Ahmad no.581)

3. Masjid Nabawi Makam Baqi

Peta Masjid Nabawi dan sekitarnya

4. 3 Km 9 Km 3.5 Km 4 Km Masjid Nabawi

Peta Masjid Nabawi – Jarak Masjid Nabawi dengan JAbal Uhud, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Bir Ali

5. Makam Syuhada Uhud Makam Hamzah bin Abdul Muththalib dan Abdullah bin Jahsyi al-Asady

6. 1. Hamzah bin Abdul Muththalib bin Hasyim 2. Abdullah bin Jahsyi al-Asady (Sepupu Nabi, putera Umaimah binti Abdul Muththalib)) 3. Mus’ab bin ‘Umair (Da’i Pertama yang dikirim Rasulallah ke Yatsrib) 4. Shammas bin ‘Utsman 5. ‘Amru bin Mu’adz bin An-Nu’man 6. Al-Harits bin Anas bin Rafi’ 7. ‘Imarah bin Ziad 8. Salamah bin Tsabit bin Wahsyi 9. ‘Amru bin Tsabit bin Wahsyi 10. Tsabit bin Wahsyi 11. Rifa’ah bin Wahsyi 12. Husail bin Jabir (Bapak kandung Huzaifah Al-Yaman) 13. Saifi bin Qaizhi 14. Habbab bin Qaizhi 15. ‘Abbad bin Sahli 16. Al-Harits bin Ans bin Mu’adz 17. Iyas bin Aus 18. ‘Ubaid bin At-Taihan 19. Habib bin Yazid bin Taimi 20. Yazid bin Hathib bin Umaiyah bin Rafi’ 21. Abu Sufian bin Al-Harits bin Qais bin Zaid 22. Hanzalah bin Abu ‘Amir (Syahid yang dimandikan oleh Malaikat) 23. Unais bin Qatadah 24. Abu Habbah bin ‘Umar bin Tsabit 25. ‘Abdullah bin Jabair bin An-Nu’man (Komandan Batalion Pemanah) 26. Abu Sa’ad Khaitsamah bin Khaitsamah 27. ‘Abdullah bin Salamah (Bapak kandung Jabir bin Abdullah). 28. Subai’ bin Hathib bin Al-Harits 29. ‘Amru bin Qais 30. Qais bin ‘Amru bin Qais 31. Tsabit bin ‘Amru bin Zaid 32. ‘Amir bin Mukhallid 33. Abu Hurairah bin Al-Harits bin ‘Alqamah bin ‘Amru 34. ‘Amru bin Muthraf ‘Alqamah bin ‘Amru 35. ‘Aus bin Tsabit bin Al-Mudzir (Saudaranya Hussan bin Tsabit) 36. Anas bin An-Nadhri (Pamannya Anas bin Malik, Khadam Nabi) 37. Qais bin Mukhallid 38. Kaisan (Sahaya Bani An-Najjar) 39. Salim bin Al-Harits 40. Nu’man bin ‘Abdu ‘Amru 41. Kharijah bin Zaid bin Abu Zuhair 42. Saad bin Ar-Rabi’ bin ‘Amru bin Abu Zuhair 43. Aus bin Al-Arqam 44. Malik bin Sinan (Bapak kandung Abu Sa’id Al-Khudri) 45. Sa’id bin Suwaid 46. ‘Utbah bin Rabi’ 47. Tsa’labah bin Sa’ad bin Malik 48. Saqaf bin Farwah bin Al-Budai 49. ‘Abdullah bin ‘Amru bin Wahab 50. Dhamrah (Pemimpin Bani Tharif) 51. Naufal bin ‘Abdullah 52. ‘Abbas bin ‘Ubadah 53. Nu’man bin Malik bin Tsa’labah 54. Al-Mujdar bin Ziad Dikebumikan dalam satu kubur 55. ‘Ubadah bin Al-Hashas 56. Rifa’ah bin ‘Amru 57. ‘Abdullah bin ‘Amru (dari Bani Haram) 58. ‘Amru bin Al-Jamuh (dari Bani Haram, anak dan bapak dikebumikan dalam satu kubur. 59. Khallad bin ‘Amru bin Al-Jamuh 60. Abu Aiman, Maula ‘Amru bin Al-Jamuh 61. Salim bin ‘Amru bin Hadidah 62. Antarah (Maula Salim) 63. Sahal bin Qais bin Abu Ka’ab 64. Dzakwan bin ‘Abdu Qais 65. Ubaid bin Al-Mu’alla 66. Malik bin Tumailah 67. Harits bin ‘Udai bin Khursyah 68. Malik bin Iyas 69. Iyas bin Udai 70. ‘Amru bin Iyas Syuhada Uhud.

7. Dzulhulaifah (Bir Ali) – Tempat Miqat dari Madinah

8. Masjid Quba ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ع‬َ‫ك‬ِ‫اء‬َ‫ب‬ُ‫ق‬ ‫ي‬‫د‬‫ي‬‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ ‫ي‬‫ِف‬ ُ‫ة‬ َ‫َك‬َّ‫الص‬ “Shalat di masjid Quba’ pahalanya sebanding dengan ibadah umrah.” (HR. Tirmidzi no.298, Ibnu Majah no.1401)

9. Masjid Qiblatain … ْ‫ب‬ِ‫ق‬ َ‫َّك‬‫ن‬َ‫ِّي‬ِ‫ل‬َ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ ِ‫ِف‬ َ‫ك‬ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ب‬ُّ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ت‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ن‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ْ‫س‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ َ‫ْر‬‫ط‬َ‫ش‬ َ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ِِّ‫ل‬َ‫و‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫اه‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫ت‬ ً‫ة‬َ‫ل‬ِ‫د‬ِ‫ج‬ ِ‫ام‬َ‫ر‬َْ‫ْل‬‫ا‬ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke Qiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. …….. (QS. Al Baqarah [2]: 144)

10. Bab Baqi’ (Gate #41) Bab Jibril Bab An-Nisa Panggung Tempat Petugas Keamanan Bab As-Salam (Gate #1) Mihrab Hanafi Mimbar Rasulullah Tempat Bilal / Muazzin Mihrab Nabawi / Mihrab Rasulullah Mihrab Utsmani Tempat Ahlu Suffah setelah perluasan 7 H Tempat Ahlu Suffah sebelum perluasan 7 H Panggung di sekitar Mihrab Tahajjud Ruang Fatimah Batas Rumah Rasulullah Ruang Aishah / Ruang Makam Denah Masjid Nabawi Raudhah 1. Makam Rasulullah 2. Makam Abu Bakr 3. Makam Umar Ibn Al-Khattab

Peta Masjid Nabawi Madinah – Denah Masjid Nabawi

11. 1. Makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam 2. Makam Abu Bakar as Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu 3. Makam Umar ibn Khaththab Radhiyallahu ‘anhu 4. Tempat yang menurut suatu riwayat disediakan untuk Nabi Isa ‘Alaihissalam, ada 2 kemungkinan yaitu berada lurus dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau berada dibelakang Umar ibn. Khaththab Radhiyallahu ‘anhu 5. Tempat peristirahatan Siti Aisyah Radhiyallahu ‘anha. 6. Tempat kedatangan malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 7. Dinding kamar Siti Aisyah Radhiyallahu ‘anha, yang dibangun sendiri oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hingga saat ini tembok tersebut masih berdiri kokoh 8. Dinding makam berbentuk segilima, yang dibangun oleh Umar ibn Abd Aziz, agar makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyerupai Ka’bah dan terlalu dikultuskan oleh umat Islam. 9. Dinding segi lima lapis kedua yang dibangun oleh Sultan Qait bay dari Mesir 10. Tiang-tiang yang memperkuat dinding segilima lapis kedua

12. Pintu Makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Dari Raudhah kearah pintu Baqi Lubang untuk melihat Makam Rasulullah Lubang untuk melihat Makam Abu Bakar Lubang untuk melihat Makam Umar bin Khathab Sampaikan Salam Kepada Rasulullah dan kedua Sahabatnya disini

13. Denah Ruangan Dalam Masjid Nabawi

14. 1. TIANG DUTA/UTUSAN: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan tempat ini untuk menemui para utusan yang datang. Beberapa Sahabat terkemuka duduk di sekitar beliau selama pertemuan berlangsung. 2. TIANG PENGAWAL: Menjadi tempat berdiri para pengawal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Matori berkata, “Pintu rumah Aisyah Radhiyallahu ‘anha berhadapan dengan tiang ini, dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui pintu ini menuju ke Masjid Nabawi.” 3. TIANG TEMPAT TIDUR: Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bercerita, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan tempat ini sebagai tempat tidur beliau selama I’tikaf”.

15. 4. TIANG ABU LUBABAH: Tertulis padanya. Seperti disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud untuk menghukum bani Quraizzah (sebuah suku Yahudi) atas pengkhianatannya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Lubabah ditunjuk sebagai penengah. Dia secara tidak sengaja membocorkan rahasia Nabi kepada suku Yahudi itu. Abu Lubabah segera menyadari kesalahannya dan mengikat dirinya sendiri pada tiang ini, hingga Allah Subhanahu wa ta’ala menerima taubatnya. Setelah tujuh hari, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu mengenai diterimanya taubat Abu Lubabah dan melepaskan ikatanya dengan tangan beliau sendiri. Al Qur’an, Surat Al Anfal, Ayat 27 – 28 diwahyukan untuk memberikan kepada kita sebuah pelajaran. Yakni mengkhianati kepercayaan adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal bagi para Sahabat Nabi sehingga mereka melakukan tindakan yang luar biasa untuk memperbaiki kesalahannya.

16. 5. TIANG AISYAH: Thabrani menyebutkan Aisyah meriwayatkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa shalat di sana”. Suatu hari para Sahabat bertanya kepada Aisyah tentang tempat ini. Beliau menolak untuk memberitahukan tempat tersebut. Akhirnya para Sahabat pergi, sedangkan Aisyah masih bersama dengan keponakannya Abdullah bin Zubair . Belakangan para Sahabat memperhatikan bahwa Abdullah bin Zubair melakukan shalat dekat dengan tiang Aisyah. Para Sahabat meyakini bahwa Aisyah memberitahukan tempat tersebut secara rahasia kepada keponakannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengimami shalat dari titik ini selama beberapa hari setelah perubahan qiblat dari Masjid Al Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Belakangan, beliau selalu mengimami shalat dari titik yang sekarang dikenal sebagai Mihrab Nabawi As Syarif.

17. 6. TIANG MUKHALLAQAH: Jabir meriwayatkan seperti disebutkan dalam hadits Buhari, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersandar pada sebatang pohon kurma (yang awalnya terletak pada tempat dimana tiang ini berada) ketika melakukan khutbah Jumat, kaum Ansar dengan hormat menawarkan pada Nabi, kami dapat membuat sebuah mimbar untukmu, jika engkau menyetujuinya”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyetujuinya dan sebuah mimbar yang terdiri dari 3 anak tangga dibangun. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di atas mimbar ini untuk berkhutbah, para Sahabat mendengar batang pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendekati pohon yang sedang menangis ini dan kemudian memeluknya. Pohon ini lalu tenang setelah sebelumnya terisak-isak seperti onta betina. Pohon kurma tersebut menangis karena ia tidak digunakan lagi untuk mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala. Sejak itu batang pohon tersebut diberi sejenis pewangi yang disebut Khaluq. Dan kemudian, tiang dimana pohon kurma itu dulu berada, dikenal dengan sebutan tiang Mukhallaqah.

18. 7. MIHRAB NABAWI: Tidak ada mihrab di dalam Masjid Nabawi selama periode pemerintahan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan empat Khalifah yang pertama. Pada tahun 91 H, Umar bin Abdul Aziz pertama kali melakukan shalat di sini di dalam sebuah bentuk mihrab. Jika kita berdiri di dalam mihrab ini dan melakukan shalat, tempat sujud kita akan terletak di tempat dimana kaki Nabi berpijak. Dinding tebal mihrab ini menutupi tempat sujud Nabi yang sebenarnya. 8. MIHRAB USTMANI: Khalifah Utsman mengimami shalat di tempat ini. Sekarang, Imam Masjid Nabawi juga mengimami shalat di sini. Umar bin Abdul Aziz kemudian membangun sebuah mihrab di sini.

19. 9. MIHRAB HANAFI: Sebelumnya Imam shalat dari empat Mazhab (Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali) mengimami shalat di Masjid Nabawi secara terpisah pada waktu yang sedikit berbeda dan tempat yang berbeda. Imam Hanafi mengimami shalat pada tempat ini. Namun kini, hanya satu shalat berjamaah yang diselanggarakan di Masjid Nabawi, yang dipimpin oleh Imam dari Mazhab Hambali. Hal ini berlaku sejak kekuasaan dipegang oleh Pemerintahan Saudi. 10. MIHRAB TAHAJUD: Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat tahajjud di tempat ini.

20. 11. MIMBAR: Seperti disebutkan dalam hadits Bukhari dan Muslim dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga dan mimbarku akan berada di telaga Kautsar pada hari Kiamat”. Berbagai pemerintahan muslim mengirimkan mimbar untuk Masjid Nabawi dari waktu ke waktu. Mimbar yang ada sekarang, dikirim oleh Sultan Murad ke-3 dari Dinasti Usmani pada 998 H. 12. TEMPAT MUAZZIN: Tempat ini, berupa balkon segi empat, terletak di sebelah Utara Mimbar Nabi. Tempat ini selain sebagai tempat adzan juga sebagai tempat shalat muadzin dan untuk menguatkan suara takbir pada shalat lima waktu. 13. PANGGUNG DISEKITAR TEMPAT TAHAJJUD: (tidak ada keterangan – pent.)

21. 14. PANGGUNG TEMPAT PETUGAS KEAMANAN: Jika kita memasuki Masjid Nabawi dari Bab Jibril, panggung ini akan berada di sebelah kanan. Dibangun oleh Sultan Nuruddin Zanki. Panggung ini sebenarnya bukanlah tempat dari Ahlu Suffah, seperti perkiraan banyak peziarah. 15. TEMPAT AHLU SUFFAH: Suffah berarti tempat berteduh. Sahabat Nabi yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertempat tinggal di Suffah. Di sini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkannya. Jika kita berjalan dari tiang Aisyah berlawanan dengan arah qiblat, Suffah berada setelah tiang ke-5. Namun setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperluas Masjid pada tahun ketujuh Hijriah, Suffah dipindah sekitar sepuluh meter kearah Timur, seperti yang tergambar pada denah Masjid Nabawi. 16. BAB (PINTU) BAQI’: Pintu ini berhadapan dengan Bab Salam.

22. 17. BAB (PINTU) JIBRIL: Terletak di bagian Timur, disebut juga Bab Nabi, karena beliau selalu masuk melalui pintu ini. Adapun alasan penyebutan Bab Jibril adalah sebuah riwayat dari Aisyah, “Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang dari Khandaq, dan meletakkan senjata kemudian mandi, Jibril mendatangi Beliau seraya berkata, ‘Engkau meletakkan senjatamu?, demi Allah kita belum (bisa) meletakkan senjata, pergilah menuju mereka’, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘kemanakah?’, Jibril menjawab, ‘ke sini’, dia menunjuk Bani Quraizzah. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju mereka. 18. BAB (PINTU) NISA: Pintu ini dibuka oleh Umar ibn Khattab tahun 12 H. Beliau mengatakan, “Alangkah baiknya kalau pintu ini dikhususkan untuk wanita”.

23. 19. BIR (SUMUR) HA (diluar denah): Jika kita memasuki Masjid dari bagian paling kiri dari Bab Fahd, sumur ini berlokasi sekitar15 meter ke dalam Masjid dan ditandai dengan 3 lingkaran. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang mendatangi sumur ini dan meminum airnya. Sumur dan taman yang mengelilinginya dimiliki oleh Abu Talhah. Ketika dia mendengar ayat 92 surat Ali Imran yang berbunyi: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Abu Talhah segera menginfakkan taman ini karena mengaharapkan Ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Inilah contoh bagaimana para Sahabat bereaksi terhadap ayat-ayat al Qur’an dan secara spontan langsung mengerjakan perintah Allah dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.

24. 20. BAB (PINTU) SALAM: Umar ibn Khattab Radhiyallahu ‘anhu membuka pintu ini yang terletak di tembok Masjid bagian Barat, ketika dilakukan perbaikan Masjid tahun 12 H. Dinamakan Bab as Salam karena letaknya sejajar dengan tempat penghormatan berupa salam kepada jasad Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam. 21. RUMAH ABU BAKAR Radhiyallahu ‘anhu: Jika kita berjalan dari mimbar melalui Bab Siddiq, rumah ini berlokasi setelah tiang ke-5 sejajar dengan Bab Siddiq. Suatu hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua pintu rumah-rumah yang terbuka langsung ke dalam Masjid harus ditutup kecuali pintu rumah Abu Bakar”. Ini menimbulkan dugaan bahwa Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu akan menjadi khalifah pertama.

25. Raudhah MIHRAB NABAWI MIMBAR Karpet Raudhah warnanya Hijau Putih Karpet Masjid Nabawi warnanya Merah TIANG AISYAH

26. Batas Raudhah Karpet Merah Karpet Hijau Putih

27. Raudhah

28. Mihrab Tahajud

29. Panggung Petugas Keamanan Bukan Tempat Ahlu Suffah

30. (1) (2) Tayamum (3) َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َُّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َِّ‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫ه‬ َ‫ول‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫يك‬ِ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬ََّ‫َّن‬ِ‫إ‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫و‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ي‬ َََ‫ف‬َ‫ن‬َ‫ف‬ ِِْ‫ر‬َْْ‫ا‬ ََِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َّ‫ف‬َ‫ك‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ َ‫ح‬َ‫س‬َ‫م‬ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Cukup memadai bagi kamu untuk mengatakan demikian, lalu beliau memukulkan kedua tangannya pada tanah, lalu mengibaskan kedua tangannya, lalu beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya’.” (HR. Musim no.552, Bukhari 334) (4)

31. Jannatul Baqi

32. َ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ َ‫ار‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫م‬ َ‫َل‬َّ‫لس‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ َُّ‫اَّلل‬ َ‫اء‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ح‬ َ‫َل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ASSALAAMU ‘ALAIKUM DAARA QAUMIN MU’MINIIN, WA INNAA INSYAA ALLAAHU BIKUM LAAHIQUUN Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu (menyusul) kalian. (HR. Malik no.53, Muslim no.367, Ahmad no.8924, Abu Daud no.2818, Ibnu Majah no.4296) Do’a Ziarah Kubur

33. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani’, telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az-Zuhri dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menshalati jenazah Najasyi lalu mengucapkan takbir empat kali. (HR. Tirmidzi No.943) Shalat Jenazah ‫ي‬َ ‫ا‬َ‫ن‬ََّْ‫د‬َ‫ح‬ ِ‫ع‬‫ي‬‫ي‬‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫د‬َْ‫َْح‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬ََّْ‫د‬َ‫ح‬َ‫ح‬ َ‫يم‬‫ي‬ِ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ب‬‫ي‬َ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫يل‬‫ي‬‫ع‬َْ‫مْس‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ٌ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ََّْ‫د‬ ‫ي‬‫ب‬َّ‫ي‬َ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ي‬‫يد‬‫ي‬‫ع‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬‫ي‬‫ي‬‫ر‬ُِّْ‫الز‬َّ‫ن‬‫ال‬ ََّّ َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُِ ‫ي‬َِ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َُّ‫اَّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َّ‫ي‬‫ِب‬ ‫ي‬‫اش‬َ‫َّج‬‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ي‬‫ي‬‫ا‬ً‫ع‬َ‫ب‬َْ‫أ‬ َ‫ر‬َّ‫ب‬َ َ‫ف‬

34. Melakukan takbir pertama sambil mengangkat kedua tangannya hingga kedua pundaknya, atau sampai kedua telinganya. Demikian pula takbir-takbir selanjutnya. Kemudian ia meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kirinya di atas dadanya, tidak membaca doa iftitah. Kemudian ber ta’awwudz (membaca A’udzubillahi minash-syaitaanirrajim), membaca basmalah, membaca al-Fatihah pelan-pelan dan terkadang membaca surah bersamanya. َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َُّ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ف‬ُ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫َخ‬‫أ‬ ٍِ ‫ي‬‫ث‬َ‫ك‬ ُ‫ن‬ْ‫ب‬ ُ‫د‬َّ‫م‬َُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ََّْ‫د‬َ‫ح‬َ‫ع‬ ‫ي‬‫ن‬ْ‫ب‬ َ‫ة‬ََْ‫ل‬ََ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫يم‬‫ي‬ِ‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ب‬‫ي‬َ ‫ي‬‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ي‬‫د‬ْ‫ع‬ٍَْ‫ع‬ ‫ي‬‫ن‬ْ‫ب‬ ‫ي‬َّ‫اَّلل‬ ‫ي‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ال‬َ‫ق‬ ِ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫از‬َ‫ن‬َ‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫اس‬َّ‫ب‬َ‫ع‬ ‫ي‬‫ن‬ْ‫اب‬ َ‫ع‬َ‫م‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬‫ا‬َ‫ف‬ِ‫ب‬ َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ف‬ِ‫اب‬َ‫ت‬ِ‫ْك‬‫ل‬‫ا‬ ِ‫ة‬َ ِ‫ِت‬َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُّ‫الس‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ِ‫َّة‬‫ن‬ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Sa’d Ibrahim dari Thalhah bin Abdullah bin ‘Auf, ia berkata; aku pernah menshalatkan seorang jenazah bersama Ibnu Abbas, ia membaca Al Fatihah,, kemudian ia mengatakan; sesungguhnya hal tersebut adalah sunnah. (HR. Abu Daud no.2783) Takbir Pertama

 

35. Kemudian takbir kedua dan membaca: Shalawat ْ‫ُخ‬‫أ‬ ‫ي‬َّ‫اَّلل‬ ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫ر‬ُِ ٍُ‫َب‬‫أ‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ي‬‫ل‬َِْ‫أ‬ ْ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ع‬‫ي‬‫ب‬َّ‫ت‬َ‫أ‬ َ‫ك‬ُ ‫ي‬‫ِب‬ْ‫ت‬َ‫ع‬‫ي‬ُِ‫و‬ ‫ا‬ََ‫ي‬‫ِإ‬ُ‫ت‬ْ‫ر‬َّ‫ب‬َ‫ك‬ ََّ‫اَّلل‬ ُ‫ت‬ْ‫د‬‫ي‬َ‫ْح‬َ‫و‬‫ي‬‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫ي‬‫ب‬َ‫ن‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ Takbir Kedua Abu Hurairah berkata, “Demi Allah, aku akan mengabarkan kamu. Aku mengikutinya sejakmasih berada pada keluarganya. Jika mayat sudah diletakkan, aku bertakbir, memuji Allah dan bershalawat atas Nabi-Nya. (HR. Malik no.479)

36. Kemudian takbir ketiga dan berdoa dengan ikhlas (diantaranya): ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫ف‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫اف‬َ‫ع‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َْ‫َح‬ْ‫ار‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ي‬‫س‬ْ‫غ‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬ُ‫م‬ ْ‫ع‬‫ي‬‫س‬َ‫و‬َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫ز‬ُ‫ن‬ ْ‫م‬‫ي‬‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬‫ي‬َِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ي‬ِْ‫ل‬َّ‫الث‬َ‫و‬ ‫ي‬‫اء‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ي‬‫ب‬ ُ‫ه‬ ‫ي‬‫م‬ َ‫ض‬َ‫ي‬ْ‫َب‬ْ‫اْل‬ َ‫ب‬ٍَّْ‫الث‬ َ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ق‬َ‫ن‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ك‬‫ا‬َ‫اي‬َ‫ط‬َْ‫اْل‬ ْ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ي‬‫ه‬‫ي‬‫ق‬َ‫ن‬َ‫و‬‫ي‬‫ا‬َِ ْ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬ً‫ا‬َِ ُ‫ه‬ْ‫ل‬‫ي‬‫د‬ْ‫َب‬‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬َِ‫ن‬َّ‫الد‬ ْ‫ن‬ً‫َك‬َِْ‫أ‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬ْ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ي‬‫ه‬ ‫ي‬‫ج‬ْ‫و‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬ً‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬ً‫ج‬ْ‫و‬َ‫ز‬َ‫و‬ ‫ي‬‫ه‬‫ي‬‫ل‬َِْ‫أ‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫ن‬َْ‫ْل‬‫ا‬ ُ‫ْه‬‫ل‬ِ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬َ‫و‬ِ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫َو‬‫أ‬ َِْْ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُُْ‫ذ‬ِ‫ع‬ِ‫ر‬‫َّا‬‫ن‬‫ال‬ Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah dari siksa kubur atau siksa api neraka.“ (HR. Muslim no.1600 dari Auf bin Malik radliallahu ‘anhu ) Takbir Ketiga

37. Takbir Keempat Sedangkan setelah takbir keempat maka tidaklah ada kewajiban untuk berdoa menurut kesepakatan para ulama namun dianjurkan untuk berdoa -sebagaimana disebutkan oleh Imam Syafi’i didalam kitab “al Buwaithi”- dengan lafazh : ُ‫ه‬َ‫َجر‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫من‬‫ي‬‫ر‬ َ‫َت‬ َ‫َل‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬َ‫عد‬َ‫ب‬ ‫َّا‬‫ن‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫و‬ُ‫ه‬. Ya Allah, janganlah Engkau tahan untuk kami pahalanya dan janganlah Engkau tinggalkan fitnah untuk kami setelah kepergiannya. Atau dengan doa : َ‫ح‬ ‫ي‬‫ة‬َ‫ر‬‫ي‬‫اآلخ‬ ‫ي‬‫ِف‬َ‫و‬ ، ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ُّني‬‫الد‬ ‫ي‬‫ِف‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ي‬‫آت‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫َّا‬‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َََ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ي‬‫ق‬َ‫و‬ ، ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬ Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al Baqarah [2]: 201)

Peta Masjid Nabawi – Raudah yang selalu dirindu para jamaah umroh dan haji

Peta Masjid Nabawi  – Menelusuri Masjid Nabawi Republika Online

 

Incoming search terms:

Travel Umroh Paling Bagus Di Jakarta

Biro Travel Umroh Jakarta Yang Paling Bagus Khazzanah Tour 5 Hotel Terbaik Untuk Umroh Tempatnya Umroh Murah Di Jakarta Paket Umroh Haji Plus Khusus...

11 sec read

Agen Umrah Terbaik Malaysia

Tips Memilih Pakej Umrah Ministry Of Tourism Arts And Culture Raza Holidays Sdn Bhd One Aim Excellence Latest News Promosi Promosi Promosi Tiram Travel...

8 sec read

Agen Perjalanan Haji Dan Umroh

Promo Spesial Haji Dan Umroh Bersama Dream Tours Travel Paket 0822 3050 8400 Tsel Daftar Travel Umroh Resmi Surabaya Agen Pt Dimas Brian Praktis...

11 sec read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

slot server myanmar

bonus new member

bonus new member

https://www.cityhospitalkangra.com/

slot garansi kekalahan

joker123 apk

https://hoagyhouse.com/slot-garansi/

https://www.drawmypad.com/sbotop/

https://scstile.com/slot-kamboja/

https://www.pemudaamanah.com/wp-includes/sbotop/

https://ongrespetojusticiaydignidad.cl/wp-includes/slot-deposit-pulsa/

https://www.annalongogioielli.com/wp-includes/slot-server-vietnam/

sbobet

situs judi bola

situs slot kamboja

slot deposit

slot pakai pulsa

slot deposit

bonus new member

slot bonus 100